Coba Baca dan Buktikan Informasinya

Banyak sekali jenis makanan yang beracun dan berbahaya bagi kucing kesayangan kita, untuk itu kita harus mengetahuinya agar kita dapat menjaga kesehatanya dan jangan sekali-kali untuk memberikan makanan beracun dan berbahaya tersebut kepada kucing kita, karena akan berakibat fatal dan dapat menimbulkan kematian. Kita mungkin berfikir bahwa makanan manusia tersebut aman untuk dikonsumsi oleh kucing padahal sebenarnya tidak aman. Berikut adalah jenis makanan yang beracun dan berbahaya bagi kucing kita :  Alkohol Minuman beralkohol dapat menyebabkan keracunan, koma, dan kematian pada kucing kita. Alkohol didunia kedokteran berfungsi sebagai antiseptik yang mampu membunuh kuman, namun jika dikonsumsi akan merusak sel dan syaraf pada tubuh. Makanan Bayi Makanan bayi mengandung bawang merah dapat menjadi racun bagi kucing kita jika kucing tersebut mengonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Disamping itu bawang merah dapat juga mengakibatkan kekurangan nutrisi, jika makan dalam jumlah yang be

Penyakit Feline Calicivirus Pada Kucing merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang daerah pernafasan kucing. Gejala yang nampak pada kucing adalah pilek, mata berair, hypersalivasi (air liur berlebih), anoreksia atau tidak mau makan, radang mulut ulseratif, batuk, demam dan sulit bernafas. Calicivirus dan rhinotracheitis menyebabkan sekitar 85-90% dari seluruh penyakit pernafasan pada kucing. Masa inkubasi penyakit Feline Calicivirus Disease (FCD) kurang dari 48 jam dan bila tidak diikuti infeksi sekunder, berlangsung 5-7hari. Penularan Calicivirus pada Kucing ini dikarenakan adanya kontak antara kucing yang sakit dengan kucing yang sehat melalui air liur, cairan yang keluar dari hidung dan mata dan kadang kadang melalui kotoran kucing yang terinfeksi. Virus ini tahan terhadap berbagai desinfektan dan dapat bertahan di luar tubuh kucing hingga 8-10 hari. Banyak kucing yang telah sembuh tetapi dapat menularkan penyakit ini meskipun tidak menunjukkan gejala sakit. Virus

Penyakit rhinotracheitis pada kucing biasanya menunjukan gejala bersin dan bisa menyebabkan influenza pada kucing. Penyakit ini disebabkan oleh virus atau tepatnya Herpesvirus golongan A, dan penyakit ini dikenal juga dengan nama Feline Viral Rhinotracheitis (FVR) yang menyerang saluran pernafasan trakhea kucing atau saluran respirasi kucing. Cara Penularan Penyakit Feline Viral Rhinotracheitis (FVR) adalah virus masuk kedalam tubuh melalui pernafasan atau per inhalasi. Kemudian virus akan bereplikasi dalam epitel serta di konjunktivita mata kucing dan mengakibatkan nekrosa lokal. Pengeluaran virus dari tubuh kucing melalui sekret hidung atau leleran cairan hidung, konjunktivita dan urin. Penularan peanyakit ini dapat terjadi pada koloni kucing secara laten dalam satu lokasi kandang. Kucing yang sembuh masih dapat terserang lagi infeksi virus ini. Gejala Klinis Penyakit Rhinotracheitis Gejala klinis yang nampak pada kucing yang terserang penyakit ini adalah bersin dan hipersalivasi, de

Penyakit Pada Hewan - Obat cacing pada kucing bermacam-macam dan pengobatan cacing pada kucing merupakan suatu hal yang mutlak harus dilakukan oleh pemilik kucing, dan untuk itu kita harus mengetahui jenis-jenis obat cacing untuk kucing kita.  Penyakit Cacingan pada kucing disebabkan karena kondisi tanah, cuaca dan iklim yang cocok bagi perkembangan cacing di Indonesia ini. Dengan lingkungan yang sesuai tersebut cacing dapat berkembang biak dan ini tidak menutup kemungkinan dapat menginfeksi ke kucing kita. Derajat infeksi pada kucing sebenarnya ditentukan oleh jumlah cacing didalam tubuh kucing yang dipengaruhi oleh banyaknya telur cacing yang masuk didalam tubuh dan lamanya cacing tersebut menginfeksi. Sedangkan derajat infeksi cacing pada kucing bisa dibagi 2 yaitu ringan dan berat. Untuk menentukan jenis cacing yang menginfeksi kucing kita, maka yang harus dilakukan adalah pemeriksaan secara mikroskopik dengan melihat jenis telur cacing tersebut. Pemeriksaan mikroskopik ini

Mengapa Kucing Tidak Mau Makan ? Ada beberapa faktor penyebab kucing tidak mau makan. Kondisi ini sangat berbahaya bila kejadian terus berlanjut. Biasanya nafsu makan merupakan gejala klinis dari suatu penyakit, namun tidak menutup kemungkinan karena faktor perubahan makanan, defisiensi vitamin, cacingan dan stres pada kucing.  Faktor Penyebab Kucing Tidak Mau Makan Penyakit Kucing Penyakit kucing yang menyebabkan nafsu makan menurun biasanya terjadi pada penyakit-penyakit yang menyerang sistem pencernaan. Sistem pencernaan mulai dari mulut sampai dengan anus. Gangguan pada rongga mulut dan gigi kucing atau adanya benda asing yang tertelan juga dapat menyebabkan kucing tidak mau makan. Kemudian radang lambung atau gastritis, enteritis, pankreatitis, konstipasi usus dan penyakit saluran pencernaan lainnya juga penyebab kucing tidak mau makan. Disamping itu penyakit metabolisme dan penyakit ginjal ( nefritis intertitialis kronis atau akut, medulo nefritis) juga bisa menyebabkan kucing ti

Pernahkah kita mengetahui bahwa kucing kita telah bunting / hamil ? Berikut ini adalah artikel ciri-ciri atau tanda-tanda kucing hamil. Pada suatu ketika kita melihat kucing kita tidak mau makan dan setelah kita raba di daerah perut ternyata kelenjar susunya si kucing agak membengkak. Mungkinkah kucing kita hamil..? Perlu diketahui bahwa masa kehamilan pada kucing kira-kira 63 hari (bisa lebih bisa kurang sedikit) dan jika kita memperhatikan anak kucing yang terlahir biasanya tidak bisa melihat (buta) dan tidak bisa mendengar (tuli). Namun jangan khawatir mata anak kucing yang baru lahir akan terbuka dan melihat pada usia 8-10 hari. Anak kucing akan disapih oleh induknya pada usia 6-7 minggu dan kematangan seksual dicapai pada umur 10-15 bulan. Kucing dapat mengandung 4 janin sekaligus karena rahimnya memiliki bentuk yang khusus dengan 4 bagian yang berbeda. Berikut ini adalah cara mengetahui masa kehamilan dan tanda-tanda kucing hamil. Periksalah bagian perut kucing. Jika kucing kita

Bagaimana Cara mengetahui Ciri-ciri Kucing Yang Sehat - Bagi teman-teman netter yang mempunyai kucing tentu kepingin mempunyai kucing yang sehat. Dan ternyata mengetahui ciri-ciri kucing yang sehat tidaklah begitu susah, namun kita sebagai pemilik kucing harus mengetahui ini. Jadi pada saat kucing kita dalam kondisi yang tidak normal atau sakit, kita segera mengetahuinya dan langsung di bawa ke dokter hewan terdekat. Ada beberapa parameter yang harus diketahui untuk mengetahui kesehatan kucing yaitu : nafsu makan, suhu tubuh, denyut nadi atau pulsus, frekwensi nafas, kondisi tinja, kondisi bulu dan kulit, perubahan temperamen atau sifat, kondisi mata, mulut dan hidung serta kondisi telinga. Secara umum jika terjadi infeksi oleh bakteri maka yang di perhatikan oleh dokter hewan adalah nafsu makan kucing, suhu tubuh, pulsus, frekwensi nafas dan kondisi tinja. Namun itu bisa berkembang ke pemeriksaan lain seperti pengambilan sample tinja atau darah, hal ini untuk meneguhkan diagnosa dan

Gejala Cacingan pada Kucing kadang-kadang tidak nampak dan kita tidak menyadarinya karena tidak terlihat cacing di tinjanya. Kucing yang terinfeksi cacing akan mengalami kerugian yang tinggi yaitu dengan ciri-ciri cacingan sebagai berikut  ; kucing kurus, bulu kusam dan berdiri, mudah terserang penyakit lain, kadang diare dan muntah. Untuk itu pengobatan dan pencegahan secara rutin perlu dilakukan demi bebasnya kucing kita dari parasit cacing. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis cacing yang biasa menginfeksi kucing peliharaan kita :  Cacing gelang (ascaris) adalah panjangnya beberapa inci, terlihat seperti spaghetti, dan kadang-kadang dapat dilihat dalam tinja atau muntahan dari kucing yang terinfeksi.  Cacing tambang merupakan cacing sangat kecil dan hampir mustahil untuk dilihat dengan mata normal dalam tinja atau muntah kucing.  Cacing Pita. Segmen dari cacing pita dapat dilihat, cacing bisa saja muncul berbentuk persegi panjang, bersegmen dan bergerak di sekitar daerah dubur k

Cacing pita bisa juga terjadi pada kucing kita. Cacing pita ini merupakan parasit, yang juga dikenal sebagai cestode, cacing ini hidup di usus mamalia yang terinfeksi. Kucing dan anjing dapat terinfeksi dengan cacing pita jika mereka makan daging hewan yang terkontaminasi dengan cacing, tetapi dalam banyak kasus kucing atau anjing tersebut terinfeksi cacing pita dengan menelan kutu yang membawa telur cacing pita. Cacing pita diberi nama demikian karena bentuknya yang panjang, pipih, yang terlihat mirip dengan sepotong pita. Gejala Infeksi cacing pita di Kucing Kucing dan anjing dapat terinfeksi cacing pita tanpa menunjukkan gejala apapun. Namun pada kasus infeksi cacing pita ada juga yang menunjukan gejala seperti penurunan berat badan, bulu kusam, nafsu makan meningkat dengan kenaikan berat badan sedikit, sakit perut, diare berkala, lesu, dan mudah tersinggung. Dalam kasus yang jarang, atau kasus yang sangat parah, cacing pita dapat menyebabkan gejala yang meliputi kejang dan penuru

Mengobati dan membasmi kutu pada kucing sangat penting, ini bukan hanya di tubuh kucing itu sendiri tetapi di lingkungan sekitar rumah juga kutu harus dibasmi, untuk itu harus diketahui cara mengobatinya. Kutu merupakan parasit yang berbentuk serangga kecil, hidup pada kulit hewan termasuk kucing, jika kucing kita mengalami kutuan maka kita harus tahu obat dan cara mengobati dan membasmi kutu pada kucing kita.  Kutu hidup dari makan darah yang berasal dari kucing yang diinanginya. Selain pada kucing, kutu juga bisa hidup pada anjing, kera, manusia, musang, ayam dan yang lainnya. Kutu mampu melompat dari jarak jauh dari kucing satu ke kucing lainnya. Gejala yang sering muncul pada kucing adalah gatal-gatal yang parah dan pada kulit kucing terdapat bintik-bintik merah. Sehingga jika di biarkan terus maka kucing kita akan menderita anemia, dan yang lebih parah lagi kucing kita juga bisa terinfeksi penyakit lain akibat dari menurunnya kekebalan tubuh sebagai konsekuensi anemia. Penyebab K

Bagi anda yang mempunyai dan sedang memelihara anak kucing harus hati-hati terhadap penyakit saluran pernafasan, karena anak kucing ini sangat rentan terhadap penyakit saluran pernafasan. Penyakit saluran pernafasan pada kucing atau respiratory disease bisa disebabkan oleh virus, bakteri, fungi dan adanya alergi, namun tidak jarang pula terjadi kombinasi diantara penyebab tersebut. Gejala klinis penyakit saluran pernafasan pada kucing yang disebabkan bermacam-macam mikroorganisme adalah sama seperti hidung tersumbat, nafas tidak beratur, kesulitan bernafas, flu, bersin, keluar air mata dan kadang sesak nafas. Jenis Penyakit Saluran Pernafasan Pada Kucing Penyebab Virus Penyakit saluran pernafasan pada kucing yang disebabkan oleh virus biasanya adalah feline hervesvirus (FHV) dan feline calicivirus. Walaupun kadang-kadang virus lain dapat pula menyebabkan Respiratory Disease pada kucing, baik secara primer maupun infeksi sekunder. Penyebab Bakteri Penyakit saluran pernafasan pada kucing

Tip-Tips Membeli Kucing Yang Sehat Pada saat kita ingin membeli kucing atau anak kucing maka yang pertama kita lihat adalah kesehatan kucing tersebut. Bagaimana menentukan kucing yang ingin kita beli sehat atau tidak ? Ada cara atau Tip-tips yang ingin saya informasikan untuk membeli kucing dan menentukan apakah kucing tersebut sehat atau tidak, berikut caranya : Tanyakan kepada penjual tentang nafsu makan kucing tersebut dan jenis makanan yang biasa diberikan. Pancinglah kucing tersebut dengan makanan tadi.  Tanyakan juga tentang riwayat vaksinasi kucing, sudah lengkap atau belum kemudian mintalah bukti buku vaksinasinya. Kucing dengan riwayat vaksinasi yang lengkap akan lebih tahan dari serangan penyakit.  Perhatikan Mata kucing, apakah ada kotoran, cacing, benjolan atau keluar cairan terus-menerus dari mata kucing yang akan kita beli. Mata kucing yang sehat akan nampak jernih dan bersih serta memiliki respon repleks mata yang bagus.  Perhatikan dan peganglah Bulu kucing sambil merab

Panleukopenia adalah penyakit virus pada kucing yang sangat parah, penyakit ini sangat menular dari kucing atau dari anak kucing. Virus panleukopenia cenderung menyerang sel-sel yang berkembang pesat seperti pada sistem pencernaan, sumsum tulang (yang membuat sel-sel darah), jaringan getah bening, dan berkembang ke sistem saraf. Hal inilah yang menyebabkan munculnya gejala diare, muntah, jumlah sel darah putih yang rendah, dan menimbulkan kejang pada kucing. Penangulangan Penyakit Panleukopenia Pada Kucing Bagaimana karakteristik dari virus panleukopenia pada kucing (FPV)? Panleukopenia atau yang biasa juga disebut distemper pada kucing disebabkan oleh virus yang sangat mirip dengan salah satu yang menyebabkan penyakit parvovirus pada anjing. Virus ini sangat stabil di lingkungan dan dapat bertahan sampai bertahun-tahun pada suhu kamar. Virus ini juga dapat bertahan pada suhu yang rendah, dan yang menjadi masalah adalah beberapa desinfektan tidak mampu membunuh virus ini. Namun jangan

Penyebab Penyakit Mencret Pada Kucing Diare Pada Kucing adalah gerakan yang cepat (periltastik)dari usus kucing karena menelan bahan atau zat tertentu, sehingga meningkatkan frekuensi buang air besar, mencret, atau meningkatnya jumlah tinja pada kucing tersebut. Terkadang diare dapat sembuh dengan sendirinya namun tidak jarang juga diare dapat berlanjut menjadi diare yang parah. Yang menjadi pertanyaan adalah kapan kita membawa kucing kita ke dokter hewan jika kucing kita menderita diare ? Kita perlu membawa kucing kita ke dokter hewan jika : Materi diare pada kucing kita berdarah atau berwarna hitam seperti tar Kita mencurigai adanya racun atau toksin yang tertelan oleh kucing kita Kucing kita mengalami demam, tertekan, atau dehidrasi Gusi kucing kita berwarna pucat atau kuning Kucing kita adalah anak kucing yang belum pernah menerima semua vaksinasi nya Kucing kita sangat menderita kesakitan akibat diare tersebut Kucing kita mengalami muntah - muntah Jika kita memutuskan untuk memba

Catatan ini adalah terjemahan dari artikel oleh Natalie Norton yang diunggah di Digital Photography School . Dalam artikel inii diulas 6 teknik memegang kamera untuk menghindari goyangan pada kamera (camera shake) sehingga memungkinkan Anda memperoleh gambar yang tajam meskipun menggunakan shutter speed yang rendah. Saya selalu bergerak dan bergoyang. Hal itu tetap saja terjadi ketika saya sedang membidik dengan kamera. Saya sering berputar-putar, menekuk tubuh, memanjat (ke kursi atau meja), atau melompat. Lebih dari itu, saya juga tidak memiliki lengan yang kuat. Oleh karena itu saya selalu berusaha memilih memilih lensa dengan VR ( Vibration Reduction ) atau IS ( Image Stabilizer ). Meskipun harganya lebih mahal, tapi fitur IS (VR) itu sangat berguna. IS (VR) merupakan fitur yang layak dibeli oleh seorang fotografer profesional. Namun IS (VR) tidak dapat menyelesaikan semua masalah. Untuk pemotretan dengan shutter speed rendah, sebaiknya gunakan tripod. Namun dalam berbagai kesemp