Penyebab Diare Berlendir dan Berdarah Pada Sapi

Penyebab Penyakit diare berlendir dan bercak darah serta berbau busuk pada sapi merupakan salah satu ciri infeksi Pestivirus dari famili Togaviridae. Penyakit ini bernama Bovine Viral Diarrhea-Mucosal Disease disingkat BVD-MD atau biasa dikenanl di Indonesia dengan sebutan penyakit diare ganas menular pada sapi. 
Penyakit BVD-MD ini memiliki masa inkubasi sekitar 1-3 minggu dengan ciri-ciri gejala klinisnya sebagai berikut :
    gambar sapi
  • Sapi mengalami demam tinggi mencapai 41 C.
  • Sapi yang terserang penyakit ini akan nampak depresi, lesu dan nafsu makan menurun.
  • Sapi akan mengalami diare berlendir dan ada bercak darah serta berbau busuk.
  • Pada kasus perakut, sapi dapat mati mendadak.
  • Sapi akan mengalami erosi pada selaput lendir hidung, lidah, bibir, gusi, bantalan gigi, dan bagian belakang langit-langit keras.
  • Pada kasus yang akut, selaput lendir mulut sapi tertutup oleh jaringan nekrosa.
  • Sapi akan mengalami hipersalivasi (keluarnya air liur berlebih).
  • Sapi yang menderita penyakit BVD-MD, pada cermin hidungnya kering dan terbentuk kerak.
  • Dari lubang hidung sapi keluar leleran yang mula-mula encer kemudian berubah menjadi mukopurulen (cairan kuning kental seperti nanah).
  • Jika kita periksa pada gerakan rumen sapi akan melemah atau hilang sama sekali.
  • Pada penderita penyakit diare ganas menular ini yang sedang bunting/hamil akan mengalami keguguran.
Jika kita lihat pada Perubahan Patologi Anatomi sapi yang menderita sakit diare berdarah akibat penyakit BVD-MD, maka akan nampak seperti berikut :
  • Perubahan patologi yang terjadi pada saluran pencernaan sapi yaitu berupa kongesti, erosi sampai berbentuk ulser dan perdarahan.
  • Mukosa abomasum, duodenum, kolon, sekum mengalami perdarahan.
  • Lempeng-lempeng peyer jelas tampak dan mengalami nekrosis dan perdarahan.
  • Jantung (bagian epicardial mengalami perdarahan.
  •  Induk sapi bunting yang terserang penyakit ini mungkin melahirkan pedet dengan gangguan kongenital berupa hipoplasia cerebelli, katarak atau hipoplasia nervus opticus.
Penyakit berak berlendir dan berdarah ini dapat ditularkan secara kontak langsung atau kontak tidak langsung melalui bahan-bahan yang dicemari oleh virus BVD. Penularan juga dapat terjadi melalui plascenta. Kemudian sapi umur diatas satu tahun yang seropositif BVD dapat mencapai 60-80% dengan morbiditas rendah, kira-kira 5 % pada sapi diatas umur 2 tahun, tetapi angka mortalitasnya sangat tinggi dapat mencapai 90-100%. Semua jenis sapi sangat rentan terhadap penyakit diare berdarah ini. Sapi dengan virus BVD persisten menjadi sumber penularan utama pada sekelompok sapi yang sehat. Virus BVD ini dapat di isolasi dari leleran hidung, saliva, semen, tinja, air, kencing, air mata dan susu.
Untuk mendiagnosa penyakit BVD ini, dapat didasarkan pada gejala klinis, patologis, dan data epidemiologi. Sedangkan untuk peneguhan diagnosa dapat dilakukan dengan uji serologis, misalnya dengan ELISA.
Penyakit sapi yang hampir sama dengan penyakit BVD dan biasa dijadikan diagnosa banding adalah penyakit Jembrana, Rinderpest, dan Malignant Catarrhal Fever.
Pengobatan penyakit BVD ini tidak ada, hanya untuk mencegah infeksi sekunder dengan jenis antibiotik berspektrum luas dan pemberian vitamin serta elektrolit untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menganti cairan tubuh yang hilang.
Sedangkan untuk pencegahan yang dapat dilakukan adalah mengisolasi sapi yang sakit dengan memisahkan dengan sapi yang sehat dan menjaga kebersihan kandang serta lingkungan sekitarnya.
Untuk uji/ pemeriksaan laboratorium, material yang harus dikirim adalah potongan usus, swab tinja dalam medium transpor, darah dalam antikoagulan. Sedangkan untuk uji serologis dapat dikirim serum (paired sera).

Demikian sekilas info tentang diare/mencret berlendir dan berdarah pada sapi, semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua terutama peternak sapi di dunia ini.

Comments

Popular posts from this blog

RESEP BAKMI ALA BAKMI GAJAHMADA (GM)

Cara Mengcopy Aplikasi Android

Kenapa Sebaiknya Kamu Jangan Nonton Bokep Rame-Rame