Cara Beternak Ayam Petelur / Layer Yang Baik

Cara Beternak dan Memelihara Ayam Petelur | Penyakit Hewan. Pengetahuan cara beternak ayam petelur atau ayam layer yang baik merupakan kunci kesuksesan dan keberhasilan dalam usaha peternakan ayam petelur. Peluang usaha peternakan ayam petelur sangat menjanjikan, hal ini berkaitan dengan peningkatan jumlah populasi penduduk Indonesia dari tahun ke tahun dan tingkat konsumsi masyarakat terhadap telur ayam ras. Hampir setiap individu masyarakat Indonesia pernah mengkonsumsi telur, sehingga dapat dibayangkan jika penduduk Indonesia tahun 2012 yang berjumlah sekitar 230 juta jiwa mengkonsumsi telur seminggu sekali saja, maka telur yang dibutuhkan sekitar 13,529,412 kg telur /minggu atau sekitar 13,529 ton telur per minggu. Memang hitungan tersebut merupakan hitungan kasar, namun disini kami ingin menunjukkan bahwa peluang beternak ayam petelur di Indonesia sangat terbuka lebar dan menggiurkan.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa masyarakat Indonesia senang dan suka makan telur ?
Ada beberapa alasan orang senang mengkonsumsi telur yaitu harganya murah, memiliki rasa yang khas dan enak, telur memiliki gizi yang lengkap, telur memiliki protein hewani yang tinggi, bahkan sebagian orang Indonesia ada yang mengkonsumsi telur sebagai obat kuat dan lain-lain.
Sudah banyak orang yang sukses dan kaya raya dari hasil beternak petelur, mereka-mereka yang sukses tersebut berawal dari ternak ayam petelur yang sedikit, mulai dari 1000 ekor sampai akhirnya bisa mencapai 100.000 ekor bahkan ada yang mencapai 500.000 ekor ayam petelurnya. Rata-rata keuntungan dari beternak ayam petelur dalam 1000 ekor adalah 1 juta per bulan (hitungan ini hanya berdasarkan hasil telur dikurangi biaya pakan dan operasional), sehingga jika kita mempunyai 10.000 ekor ayam petelur maka dalam satu bulannya kita bisa mendapatkan keuntungan sekitar 10 juta. Namun jangan salah, hasil itu belum dikurangi biaya pullet dan penyusutan kandang lho... Tapi jangan khawatir, jika dikalkulasikan dalam 1 periode beternak ayam petelur atau sekitar 18 s/d 24 bulan maka modal usaha ini akan menjadi 2 kali lipat, artinya dari segi kelayakan usaha dan bunga bank masih bisa menguntungkan.
Untuk mencapai keberhasilan dalam usaha beternak ayam petelur ini, kami berusaha memandu anda melalui artikel ini, sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman kami selama ini di lapangan. Mudah-mudahan melalui tulisan ini banyak orang Indonesia menjadi berminat untuk beternak ayam petelur dan menjadi sukses dari ternak ayam petelur tersebut.

Cara Beternak Ayam Petelur Atau Ayam Layer

Hal pertama yang dibutuhkan adalah kandang ayam petelur, ada dua jenis kandang ayam petelur yaitu kandang liter dan kandang bateray. Kandang liter digunakan untuk DOC sampai dengan umur ayam sekitar 14 minggu. Kemudian untuk kandang bateray dipergunakan untuk ayam berumur 14 minggu ke atas. Biasanya ayam petelur mulai belajar bertelur umur 16 minggu, sehingga di umur 14 minggu ayam petelur itu sudah dapat di naikkan atau dipindah ke kandang bateray untuk persiapan dan adaptasi ayam tersebut. Kandang bateray ini berbentuk kandang individu bisa berisi 1 ekor atau 2 ekor dalam satu kotaknya. Untuk satu kandang satu ekor ukuran kandangnya adalah sekitar 40x25x42 cm (p x l x t). Kandang ini juga bisa dibuat tingkat seperti contoh dalam gambar ini.
kandang ayam petelur
Kandang Ayam Petelur

Pemilihan DOC ayam petelur
Sebelum anda melangkah lebih jauh tentang cara berternak ayam petelur maka perlu diperhatikan mengenai DOC atau Day Old Chick (anak ayam umur sehari) yang sehat dan standar yaitu :
  • DOC memiliki gerakan yang lincah dan gesit
  • DOC tidak mengalami omphalitis.
  • DOC memiliki berat yang seragam dengan berat sekitar 35-40 gr
  • DOC tidak cacat
  • DOC memiliki bulu dan pertumbuhan yang bagus
  • DOC memiliki nafsu makan yang baik
  • DOC tidak diare atau adanya kotoran yang melekat pada anusnya.
Disamping itu anda harus hati-hati karena salah dalam memilih ras / strain jenis ayam petelur akan menyebabkan rasa penyesalan dikemudian hari, karena ada jenis ras ayam petelur yang bersifat kanibal (senang mematuk anus ayam lain). Sehingga carilah ayam petelur yang memiliki sifat tidak kanibal. Kanibal pada ayam petelur ini bisa menyebabkan penurunan telur dan penyebab kematian pada ayam petelur.

Ransum Makanan Ayam Petelur
Untuk konsumsi ransum pakan ayam petelur di bedakan menjadi 3 jenis pakan yaitu pakan stater, pakan grower, dan pakan layer. Kadar Protein untuk ayam stater yang paling bagus adalah 21 %, untuk ayam grower kadar proteinnya sekitar 14-15 %, sedangkan untuk kadar protein ayam layer yang paling bagus adalah 17 %. Kadar protein di pakan ayam petelur merupakan hal yang paling terpenting, karena proses produksi telur sebagian besar dari protein pakan tersebut, walaupun ada faktor pendukung lainnya seperti kecukupan sinar atau cahaya dan asam amino esensial bagi ayam petelur, juga jangan lupa keseragaman berat badan ayam grower. Jika hal tersebut diatas terpenuhi maka untuk mencapai produksi telur 90 % di umur 23-35 minggu akan mudah dicapai.
Jumlah konsumsi untuk ayam layer (ayam yang sudah betelur) berkisar antara 110 gr - 120 gr dengan kadar protein 17 % dan kadar energi 2.900 kkal. Pemberian pakan sebaiknya 2- 3 kali dalam sehari dalam jam yang sama dalam setiap harinya, demikian juga dengan pengaturan cahaya. Perlu diketahui bahwa sinar cahaya merupakan stimulus atau perangsang ayam petelur yang berada di retina ayam untuk memberikan signal kepada otak agar segera menghasilkan hormon untuk pertumbuhan sel telur di ovarium ayam peterlur tersebut, sehingga pengaturan cahaya dalam usaha peternakan ayam petelur sangat penting.

Penyakit-Penyakit Pada Ayam Petelur
Penyakit ayam petelur yang paling sering terjadi adalah :
Penyakit ND atau tetelo, penyakit coryza (snot), gumboro (IBD), CRD (Chronic Respiratoric Disease), E.coli, Kolera Unggas atau berak hijau, Infeksius Bronchitis (IB), cacingan, flu burung dan lain-lain. Akan kami bahas satu persatu di lain waktu.
Demikian pula dengan program vaksinasi untuk ayam petelur akan kami bahas dikesempatan lain.
Sedangkan untuk manajemen kesehatan ayam petelur yang harus diperhatikan adalah peningkatan biosekuriti pada area kandang ayam petelur. 
Biosekuriti pada peternakan ayam petelur seperti :
  • Orang yang tidak berkepentingan tidak sembarangan dapat keluar masuk ke kandang / farm ayam petelur.
  • Melakukan desinfeksi dan dekontaminasi terhadap peralatan, kandang, lingkungan area kandang dan sekitarnya secara teratur.
  • Pemberantasan dan pengendalian vektor penyakit seperti tikus dan lalat.
  • Tidak diperkenankan ada ayam liar atau ayam buras/lokal/kampung ataupun burung yang berkeliaran di area kandang.
  • Pengawasan dan desinfeksi terhadap keluar masuknya orang, mobil, peralatan, pakaian pekerja.
  • Pengunaan klorin untuk menjernihkan air dan membunuh bakteri yang sering berada di air minum ayam petelur.
Kemudian untuk pemberian vitamin dan antibiotik pencegahan dapat diberikan setiap satu bulan sekali, untuk pengelontoran atau flusing penyakit bakterial selama 3 hari berturut-turut. Untuk pengobatan cacing bisa mengunakan albendazole setiap 2 bulan sekali. Perlu diketahui bahwa cacing dalam usus ayam petelur akan menganggu penyerapan makanan, sehingga protein yang ada dalam pakan tidak terserap semuanya dalam tubuh ayam. Hal ini akan berdampak tidak optimalnya pembentukan telur ayam. Disamping itu, cacing itu juga dapat menyebabkan terjadinya immunosupresif atau biasa juga disebut penyakit yang bisa menurunkan tingkat kekebalan tubuh. 
Banyak peternak ayam petelur yang tidak menyadari bahwa penyakit cacing ini dapat menyebabkan turunnya tingkat kekebalan tubuh terhadap penyakit, dan cacing ini pulalah yang sering bertanggungjawab terdapat kebocoran program vaksinasi ayam petelur.

Untuk sementara demikian mengenai sekilas info cara beternak ayam petelur atau layer yang baik, semoga dapat bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

RESEP BAKMI ALA BAKMI GAJAHMADA (GM)

Cara Mengcopy Aplikasi Android

Kenapa Sebaiknya Kamu Jangan Nonton Bokep Rame-Rame