Cara Lengkap Beternak Kambing dan Domba Yang Baik

Cara Lengkap Beternak Kambing dan Domba Yang Baik | Penyakit Hewan. Berikut ini adalah tata cara beternak kambing dan domba yang baik termasuk cara memilih atau ciri-ciri pejantan kambing/domba yang baik, membedakan pejantan kambing/domba yang layak untuk di jadikan pejantan, pendugaan umur kambing/domba, sistem reproduksi kambing/domba, menentukan kambing/domba dewasa kelamin, sistem dan waktu perkawinan kambing/domba yang tepat, masa kebuntingan kambing/domba, persiapan kelahiran kambing/domba, tanda-tanda/ciri-ciri kambing/domba yang akan melahirkan, termasuk proses kelahiran dan membantu kelahiran kambing/domba, perawatan anak kambing/domba yang baru lahir, pemberian pakan kambing/domba yang baik, model kandang kambing/domba, dan pengendalian serta pengobatan jenis penyakit pada kambing/domba. 

Tapi sebelum itu perlu dikenali dahulu beberapa jenis bangsa domba dan kambing. Ada beberapa bangsa domba yang terkenal diantaranya adalah:
  • Domba Asli Indonesia
  • Domba Ekor Gemuk (DEG)
  • Domba Priangan atau sering juga disebut Domba Garut
  • Domba Merino
  • Domba suffolk
  • Domba Dorset
  • Domba Texel
Sedangkan untuk jenis bangsa kambing yang terkenal adalah :
  • Kambing Kacang
  • Kambing Etawa
  • Kambing Peranakan Etawa atau disingkat Kambing PE
  • Kambing Saanen
  • Kambing Gembrong
  • Kambing Merica
  • Kambing Boor
  • Kambing Boerawa yang merupakan persilangan kambing boor dengan kambing etawa

Cara Lengkap Beternak Kambing dan Domba

Bagaimana memilih calon pejantan kambing atau domba, ada beberapa ciri yang harus diperhatikan dalam memilih pejantan kambing atau domba tersebut, diantaranya adalah :
  • Kambing jantan tersebut nampak sehat, tubuh besar panjang dan tidak cacat
  • Kambing memiliki dada yang lurus dan lebar dengan kaki yang kuat lurus dan memiliki tumit yang tinggi.
  • Kambing/domba pejantan tersebut juga terlihat gagah dan aktif serta memiliki nafsu kawin yang besar.
  • Kambing /domba pejantan itu juga harus memiliki buah alat kelamin yang lengkap, simetris, kenyal dan berfungsi menghasilkan sperma yang motil.
  • Kambing pejantan juga memiliki bulu yang bersih, mengkilap serta jika bisa berasal dari keturunan yang kembar.
Gambar Kambing Bibit Pejantan Unggul
Sedangkan untuk betina kambing/domba yang baik untuk indukan, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Syarat utama adalah calon induk Kambing harus Sehat, tidak terlalu gemuk, tidak cacat, memiliki kaki yang lurus dan kuat.
  • Induk kambing harus memiliki alat kelamin yang normal, serta memiliki siklus estrus normal, serta memiliki sifat keibuan.
  • Ambing susu normal, simetris, kenyal, tidak mengalami infeksi/pembengkakan atau mastitis.
  • Memiliki bulu yang bersih dan mengkilap serta berasal dari keturunan kembar.

Jika kita memilih kambing/domba yang berguna untuk pejantan maupun untuk indukan maka harus dihindari cacat tubuh pada kambing atau domba tersebut, jenis cacat tubuh pada kambing atau domba yang harus dihindari atau tidak dipilih adalah :
  • Kambing memiliki rahang atas dan bawah tidak rata
  • Kambing memiliki tanduk yang meilngkar serta menusuk ke leher
  • Kambing memiliki alat kelamin yang tidak lengkap atau tidak normal, testis hanya satu
  • Untuk betina, jika terdapat mastitis pada ambing maka hindari dijadikan indukan.
  • Kambing memiliki bentuk kaki kiposis atau berbentuk X, kambing majir atau mandul
Setelah kita mengetahui cara beternak kambing/domba dilihat dari aspek menentukan jenis pejantan dan indukan yang unggul, maka langkah selanjutnya adalah menaksir/menduga/memperkirakan atau menentukan umur kambing dan domba berdasarkan perubahan pada gigi seri yang tumbuh atau aus. 

Berikut adalah cara menduga atau menaksir umur kambing/domba :
  1. Belum ada gigi tetap atau semua gigi kambing masih berupa gigi susu, maka umur kambing diperkirakan berumur < 1 th
  2. Kambing memiliki 2 gigi seri tetap, maka diperkirakan umur kambing adalah 1-2 th.
  3. Kambing memiliki 4 gigi seri tetap, maka diperkirakan umur kambing adalah 2-3 th.
  4. Kambing memiliki 6 gigi seri tetap, maka diperkirakan umur kambing adalah 3-4 th.
  5. Kambing memiliki 8 gigi seri tetap, maka diperkirakan umur kambing adalah 4-5 th.
  6. Gigi kambing mulai aus s/d tanggal, maka diperkirakan umur kambing adalah > 5 th.

Gambar Umur Gigi Kambing / Domba

Sistem Reproduksi Kambing/Domba
Kambing dan domba mampu menghasilkan anak atau bereproduksi setelah kambing/domba tersebut dewasa kelamin. Ciri-ciri kambing atau domba yang dewasa kelamin adalah :
  • Kambing betina telah memiliki siklus estrus dengan tanda-tandanya adalah alat kelamin betina merah, bengkak, mengeluarkan lendir, dan hangat. Pada saat birahi, nafsu makan kambing betina menurun, sering mengerak-gerakkan ekornya, diam jika dinaiki kambing jantan. Siklus birahi kambing betina ini dalam keadaan normal akan berulang setiap 19 hari kemudian. 
  • Biasanya umur  kambing betina ini berumur 8-12 bulan.
  • Sedangkan untuk jantan adalah sudah berumur 12 tahun keatas dan sudah mampu menaiki betina serta menghasilkan sperma.

Cara mengkawinkan kambing/domba
Cara mengkawinkan kambing/domba yang baik agar terjadi proses kebuntingan pada kambing atau domba dibutuhkan pengetahuan tentang waktu yang tepat, caranya adalah sebagai berikut:
  • Waktu yang paling tepat untuk mengkawinkan kambing/domba adalah 12-18 jam setelah terlihat tanda-tanda kambing betina birahi, artinya jika waktu birahi pagi hari maka waktu yang tepat untuk mengkawinkan adalah pada sore hari, jika awal birahinya adalah sore hari maka waktu yang tepat adalah pada pagi hari esoknya sebelum jam 10 pagi.
  • Campurkan betina yang sedang estrus dengan kambing pejantan dalam satu kandang. Hindari kawin sedarah atau yang memiliki kekerabatan dekat, hal ini bisa menimbulkan sifat resesif pada anak kambing yang berakibat menurunkan kwalitas genetik dan bisa menimbulkan cacat pada anak kambing tersebut.

Waktu atau Masa Kebuntingan Pada Kambing/Domba berkisar pada 150 hari atau sekitar 5 bulan, dengan ciri-ciri kambing bunting adalah :
  • Pada siklus birahi berikutnya (19-21 hari), kambing betina tidak minta kawin lagi.
  • Pada perut kambing betina sebelah kanan mengalami pembengkakkan, dan semakin lama semakin membesar, biasanya jika diperhatikan dengan seksama terkadang terdapat gerakan bayi kambing didalam kandungan.
  • Ambing susu kambing betina semakin hari semakin menurun, dan akan terisi dengan air susu kambing menjelang kelahiran.
  • Kambing menjadi sering gelisah dan mengesek-gesekan badan di kandangnya.

Setelah masa kebuntingan terlewati maka tahap selanjutnya adalah mengetahui Bagaimana Tanda-tanda Kambing/Domba Yang Akan Melahirkan. Tanda atau ciri kambing yang akan melahirkan di tunjukkan dengan :
  • Pinggul kambing mengendur, ambing dan puting susu membesar berisi susu.
  • Alat kelamin kambing/domba akan membengkak, agak kemerahan dan terlihat lembab, adanya cairan bening yang keluar dari alat kelamin kambing tersebut.
  • Kambing akan nampak gelisah, mengembik-embik serta kadang-kadang mengaruk tanah atau lantai.
  • Nafsu makan kambing yang akan melahirkan biasanya akan turun.

Sebelum proses kelahiran maka hal lain yang harus diperhatikan dalam beternak kambing adalah persiapan kelahiran. Persiapan kelahiran pada kambing yang perlu dilakukan adalah membersihkan kandang yang akan di gunakan untuk proses kelahiran dengan menyediakan alas lantai yang kering dan bersih seperti karung goni ataupun jerami padi. Obat yang harus dipersiapkan adalah yodium tinktur, yang berguna untuk mengobati luka bekas potongan tali pusar anak kambing.

Pada saat proses kelahiran perlu juga diperhatikan  posisi anak kambing dalam rahim induk kambing atau biasa juga disebut dengan posisi kelahiran kambing. Posisi kelahiran yang normal adalah posisi depan, posisi belakang dan posisi kembar normal. Posisi depan, kepala anak kambing menghadap ke arah lubang pengeluaran, kaki menjulur sejajar mengarah ke lubang pengeluaran.
Pada posisi kelahiran tidak normal pada kambing atau domba, biasanya ditemui keadaan sebagai berikut:
Salah satu kaki anak kambing kedepan atau kebelakang, kepala menghadap menekuk kebelakang, anak kambing melingkar dengan punggu atau perut menghadap kelubang pengeluaran, dan sungsang.  Sedangkan untuk posisi belakang atau sungsang, adalah kaki belakang anak kambing menghadap ke lubang pengeluaran terlebih dahulu, dengan posisi anak sejajar dengan posisi induk kambing.

Kemudian setelah kita mengetahui posisi kelahiran kambing, maka perlu juga kita mengetahui proses kelahiran anak kambing tersebut agar kita mudah menangani kambing kita. Proses kelahiran anak kambing adalah sebagai berikut :

Pertama-tama, induk kambing akan mengeluarkan ketuban dan air ketuban akan pecah dan keluar. Fungsi air ketuban ini adalah sebagai pelicin untuk mengeluarkan anak kambing dari rahim induk kambing.


Anak kambing akan keluar dan mulai lahir. Pada proses ini kita harus memotong tali pusar anak kambing dan bekas potongan tali pusar tersebut di olesi dengan yodium tinktur. Setelah itu dekatkan anak kambing pada induknya agar dijilati sampai bersih.
Setelah anak kambing lahir maka ari-ari akan keluar sekitar 24 jam kemudian. Tarik keluar ari-ari tersebut dan di kubur didalam tanah.

Bagaimana jika induk kambing mengalami kesulitan pada saat melahirkan anaknya, maka tentunya kita harus membantu kambing tersebut untuk memudahkan proses kelahirannya. Berikut adalah cara membantu proses kelahiran anak kambing :
  • Bersihkan bagian belakang termasuk anus dan alat kelamin dengan air yang bersih jika perlu mengunakan rivanol.
  • Masukan tangan ( tangan tidak boleh berkuku dan bersih) kedalam rahim kambing, aturlah posisi anak kambing dalam rahim agar berada pada posisi normal yaitu kedua kaki depan sejajar menghadap ke depan termasuk posisi kepala juga tidak boleh menekuk ke belakang. Kemudian tarik anak kambing mengikuti irama gerakan perejanan induk kambing. 
  • Setelah anak kambing keluar, bersihkan anak kambing tersebut dengan lap atau kain yang bersih.
  • Untuk induk berikan obat antibiotik intra uterin (obat diletakkan didalam rahim). 
  • Berikan suplemen vitamin untuk induk kambing.

Kemudian setelah anak kambing lahir, langkah selanjutnya adalah biarkan anak kambing tersebut menyusui anaknya, namun jika pada saat proses persalinan ternyata induk kambing tidak bisa ditolong dan si anak kambing tidak bisa menyusui anaknya, maka kita harus membuatkan susu untuk kebutuhannya. Ada tiga cara yang digunakan untuk menganti air susu pada anak kambing, yaitu dengan susu jolong, susu skim atau susu bubuk, dan air tajin. Berikut cara membuat minuman pengganti susu untuk anak kambing.

Cara Membuat Susu Jolong
Siapkan susu sapi sekitar 0,25-0,5 ltr, lalu campur dengan 1 sendok teh minyak ikan, 1 butir telur ayam, 1/2 sendok makan gula pasir. Bila selama 2 hari anak kambing tidak bisa buang air besar atau berak maka berikan minyak jarak sebanyak 1 sendok teh.
Susu jolong ini dapat diberikan pada anak kambing selama 2 sampai 7 hari. kemudian setelah itu dilanjutkan dengan susu skim, namun jika terus ingin dipertahankan dengan susu jolong selama 2 bulan, hal tersebut lebih bagus.

Cara Membuat susu bubuk atau skim
Ambilah 3 sendok makan susu skim atau bubuk, masukan air hangat sebanyak 1 gelas, tambahkan sedikit mentega,lalu tambahkan pula 1/2 sendok makan gula pasir. Susu ini dapat diberikan pada anak kambing selama 2 bulan. Namun jika itu dirasa membutuhkan biaya yang tinggi, maka bisa menggunakan air tajin yang ditambah gula jawa (walaupun kandungan gizi air tajin lebih rendah dari susu, istilahnya tiada rotan akarpun jadi). Setelah umur kambing 1 bulan maka perlu diberikan bekatul untuk tambahan makanannya.

Pakan Yang Baik Untuk Kambing atau Domba
Hal lain yang tidak kalah pentingnya dalam beternak kambing adalah masalah pakan kambing atau domba. Untuk memberikan makanan kambing, maka kita harus memperhatikan status kondisi ternak kambing dan kebutuhannya seperti :
  • Untuk ternak kambing dewasa, pakan yang baik adalah 1 bagian dedaunan dan 3 bagian adalah rumput.
  • Untuk Induk yang akan dikawinkan, maka makanan yang dibutuhkan adalah 2 daun-daunan dan 3 bagian rumput-rumputan.
  • Sedangkan untuk induk yang bunting, makanan yang dibutuhkan adalah 3 bagian daun-daunan dan 3 bagian rumput-rumputan.
  • Kemudian untuk kebutuhan air bagi kambing adalah adlibitum,(ada sapanjang waktu) tapi biasanya berkisar 1,5 s/d 2,5 ltr per ekor per hari untuk kambing dewasa.
  • Untuk pemenuhan garam dan mineral bagi kambing bisa mengunakan UMB Urea Molase Blok, yang bisa di buat sendiri di rumah.


Berikut adalah pakan terbaik yang dapat diberikan untuk kambing atau domba :
Jenis rumput : Rumput gajah, rumput setaria, rumput alam, rumput benggala, rumput raja.
Sedangkan jenis daun yang dapat diberikan untuk kambing adalah daun kacang-kacangan seperti lamtoro, turi, gliricidae, kaliandra dll
Kita juga bisa memberikan pakan yang berasal dari hasil panen pertanian seperti daun ubi kayu, daun nangka, daun kedelai, daun kacang tanah, daun pisang dsbnya.


Kandang Kambing atau Domba
Mengenai kandang kambing, ada 3 model kandang kambing atau domba yaitu kandang panggung, kandang berlantai tanah dan kandang campuran antara kandang panggung dengan kandang lantai tanah.
Fungsi kandang kambing sendiri adalah untuk :
  • Melindungi kambing dari hewan buas atau pemangsa
  • Tempat berteduhnya kambing dari hujan
  • Tempat tidur, makan, minum, melahirkan, perkawinan dan tempat istirahat kambing.
  • Kandang kambing juga bertujuan agar ternak kambing tidak merusak tanaman dan memudahkan dalam pengawasan kesehatan kambing itu sendiri.


Ukuran kandang kambing yang ideal adalah :
  • Untuk kambing jantan dewasa dibutuhkan luas kandang 1,2 m2 / ekor 
  • Untuk kambing betina dewasa dibutuhkan luas kandang 1 m2 / ekor
  • Untuk Induk kambing yang sedang menyusui dibutuhkan kandang 1,5 m2 / ekor
  • Sedangkan untuk jantan/betina muda dibutuhkan kandang 0,75 m2 / ekor
 Demikian cara lengkap beternak kambing dan domba yang baik, semoga dapat bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

RESEP BAKMI ALA BAKMI GAJAHMADA (GM)

Cara Mengcopy Aplikasi Android

Kenapa Sebaiknya Kamu Jangan Nonton Bokep Rame-Rame