Penyakit Infeksius Bronkhitis Pada Ayam

Penyakit Infeksius Bronkhitis atau sering di singkat dengan IB merupakan penyakit pada ayam yang menyerang daerah pernafasan dan dapat menurunkan produksi telur bagi ayam petelur. Kejadian IB di Indonesia sudah sering terjadi, sehingga pengunaan vaksin IB di peternakan petelur dan pembibitan wajib dilakukan.

Penyakit Infeksius Bronkhitis ini disebabkan oleh virus corona unggas. Penyakit ini yang paling bertanggungjawab terhadap penurunan produksi telur. Gejala yang paling nampak adalah kerabang kulit telur mengalami cacat. Infeksi pada ayam yang belum dewasa mengakibatkan penyakit pernafasan ringan, yang dapat mempengaruhi daya hidup dan pertumbuhan jika diperburuk dengan menajemen yang kurang baik dan stres akibat musim / cuaca / iklim atau bisa juga diperburuk dengan adanya infeksi mikoplasma.
Penularan virus IB ini dapat terjadi dari ayam ke ayam dalam satu flok kandang dan berlangsung sangat cepat. Penularan dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung seperti melalui pekerja, peralatan, egg tray, mobil, sepatu atau pakaian pekerja.
Pada pemeriksaan Patologi dengan cara bedah bangkai, akan nampak hiperemi pada trachea dan penimbunan mucus pada rongga hidung. Pada kasus IB yang kronis, komplikasi dapat terjadi dengan infeksi sekunder yaitu dengan bakteri E. coli dan menyebkan airsaculitis.
Untuk diagnosis dapat ditegakan dengan cara isolasi dan identifikasi virus penyebab penyakit dengan mengunakan tehnik inokulasi telur atau dengan biakan jaringan.
Diagnosis retrospektif dapat dimungkinkan melalui pembuktian adanya peningkatan yang nyata antibodi yang bersirkulasi di dalam pasangan serum ayam yang menderita akut dan dalam fase penyembuhan dengan menggunakan uji ELISA atau SN.

Bagaimana Pencegahan IB pada Ayam..?
Pencegahan yang paling efektif adalah vaksinasi infeksius bronkhitis (IB) secara teratur dengan vaksin ringan yang telah dilemahkan seperti H-120, massachusetts, connecticut atau kombinasinya. Waktu vaksinasi untuk IB pada ayam dimulai saat umur 7 hari dengan air minum atau aerosol, diulang lagi saat umur 30-40 hari. Vaksin awal dengan vaksin hidup selalu dapat diberikan pada ayam petelur dan ayam pembibit sebelum umur 12 minggu untuk menghindari kemungkinan kerusakan sel telur ayam pullet. Kekebalan pada ayam petelur komersial dapat diberikan booster vaksin hidup dengan cara lewat air minum atau bisa juga mengunakan aerosol pada periode bertelur. Ayam-ayam petelur sebaiknya diberi vaksin inaktif dengan bentuk suntikan emulsi multivalen pada akhir periode pemeliharaan pullet disusul kemudian pada pertengahan periode bertelur sehingga mempertahankan antibodi terhadp virus corona penyebab penyakit IB pada ayam.

Untuk ayam pedaging /broiler/ potong pada daerah endemis dianjurkan untuk dilakukan vaksinasi IB dengan mengunakan vaksin live atau aktif atau hidup dengan cara lewat air minum atau aerosol. Vaksin ini bisa juga dikombinasikan dengan vaksin ND menjadi vaksin ND-IB pada umur 10-20 hari tergantung pada meternal antibodi yang diturunkan oleh induk ayam ke ayam pedaing tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

RESEP BAKMI ALA BAKMI GAJAHMADA (GM)

Cara Mengcopy Aplikasi Android

Kenapa Sebaiknya Kamu Jangan Nonton Bokep Rame-Rame