Penyakit Gumboro / IBD pada Ayam

Penyakit gumboro pada ayam atau yang biasa disebut juga dengan IBD ( Infeksius Bursal Disease) merupakan penyakit virus pada ayam yang menyerang bursa fabricius ayam. Sedangkan bursa fabricius sendiri merupakan suatu organ pertahanan ayam untuk menghasilkan kekebalan pada ayam, sehingga jika bursal ayam tersebut diserang penyakit gumboro maka secara otomatis penyakit lain mudah menginfeksi ayam tersebut. Dan penyakit ini juga merupakan penyebab kegagalan semua jenis vaksinasi pada ayam potong ataupun petelur, baik itu vaksin ND, vaksin IB, vaksin coriza/ snot atau vaksin-vaksin ayam yang lain. 

Gambar Penyakit Gumboro Ayam
Penyebab penyakit gumboro adalah virus avibirna, ada 2 serotipe yaitu klasik dan patogenik (vvIBD). Ada juga tipe gumboro dari galur kalkun, namun penyakit dari galur ini tidak menimbulkan penyakit pada ayam.

Penyakit gumboro ini menyerang pada ayam yang belum dewasa atau dibawah umur 12 minggu. Infeksi akut dengan galur klasik ringan atau variannya dapat menimbulkan kematian sekitar 5 % dari populasi. Variannya lebih bersifat immunosupresif dibandingkan galur klasik. Untuk virus yang vvIBD atau patogenik / ganas dapat membunuh ayam yang peka sampai dengan 50 %, sehingga hampir separuh populasi ayam bisa mati karena penyakit gumboro ini.
Virus gumboro ini bersifat immunosupresif dan memudahkan kawanan ayam diserang oleh virus dan infeksi sekunder oleh bakteri. Bakteri yang sering mengikuti adalah bakteri penyebab penyakit E.coli, pasteurella, snot, CRD dan lain-lain.

Penularan penyakit gumboro ini dapat terjadi secara kontak langsung diantara ayam muda dengan ayam yang terinfeksi pada suatu farm peternakan yang mempunyai ayam berbagai umur (umur ayam bervariasi). Dengan adanya umur ayam yang bervariasi dalam suatu farm /kandang, maka penyakit akan berputar di farm tersebut dari umur ayam yang satu ke umur ayam yang lain, demikian seterusnya sehingga penyakit ayam tersebut tidak akan tuntas ditangani/diberantas.
Infeksi tidak langsung dapat terjadi melalui peralatan kandang yang terkontaminasi virus gumboro, pekerja, baju, sepatu, dan peralatan yang lain juga bisa menjadi pembawa penularan penyakit gumboro ini.

Tanda-tanda klinis penyakit gumboro
Penyakit gumboro ini memiliki ciri-ciri yang nyata yaitu tingkat kematian meningkat di 3 hari pertama, kemudian akan menurun 2 hari berikutnya. Ciri-ciri yang lain adalah diare putih, bulu ayam kasar berkerut, ayam terlihat demam.
Pada pembukaan atau bedah bangkai ayam yang terinfeksi gumboro adalah :
  • Adanya pembengkakkan bursal, dan jika di buka bursalnya akan terlihat pendarahan ptechie atau bintik-bintik merah.
  • Ginjal ayam akan membengkak dan berwarna putih pucat, akibat tingginya asam urat.
  • Adanya pendarahan subkutan atau dibawah kulit, bisa juga intramuskular. Pendarahan ini biasanya nampak di otot dada dan paha ayam.
  • Daerah gizard terdapat pendarahan, hampir mirip dengan penyakit ND ataupun Kolera Unggas, namun jika dicermati lebih mendalam terdapat perbedaan jenis pendarahannya tersebut.
Pada ayam yang sembuh dari penyakit gumboro ini, bursa fabricius akan mengalami atropi. Disinilah fungsi bursa sebagai pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri menjadi menurun atau bahkan tidak berfungsi lagi. Akibatnya penyakit radang kantong hawa (airsacculitis) dan septikemia E.coli sering dijumpai pasca terjadinya penyakit gumboro. Atau kelompok ayam tersebut akan mudah sakit-sakitan seumur hidupnya, sehingga membutuhkan obat yang lebih banyak untuk mempertahankan hidupnya tersebut.
Pengobatan Penyakit Gumboro Pada Ayam, tidak ada obat khusus untuk penyakit ini, yang ada hanyalah meningkatkan stamina ayam melalui pemberian sumber energi (seperti air gula), multivitamin dan obat melancarkan ginjal dalam membuang asam urat di dalam ginjal ( seperti renil dsbnya). Pemberian obat antibiotik jenis sulfa akan memperburuk kerja ginjal dan akan meningkatkan kematian pada ayam yang terserang gumboro, sehingga antibiotik jenis tersebut tidak direkomendasikan.
Kemudian untuk pencegahan penyakit gumbor adalah vaksinasi pada umur antara 7-14 hari (tergantung tingkat keganasan virus lapangan) dan di ulang pada umur antara 20 s/d 24 hari. Umur pemberian vaksinasi juga tergantung dari titer antibodi maternal dan resiko terjadinya infeksi. Pada daerah yang patogenik (vvIBD) disarankan mengunakan vaksin yang intermediate-plus diberikan melalui air minum.
Demikian pencegahan penyakit gumboro pada ayam agar ayam kita baik itu ayam broiler/potong ataupun ayam petelur/layer terbebas dari penyakit gumboro, semoga bermanfaat....

Comments

Popular posts from this blog

RESEP BAKMI ALA BAKMI GAJAHMADA (GM)

Cara Mengcopy Aplikasi Android

Kenapa Sebaiknya Kamu Jangan Nonton Bokep Rame-Rame