Penyakit Bartonella Menular Ke Manusia

Bartonella merupakan bakteri yang dapat menginfeksi manusia, mamalia, dan berbagai hewan liar termasuk kucing. Tidak semua spesies hewan penderita Bartonella menyebabkan penyakit pada manusia. Bartonella henselae merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi yang muncul pertama kali pada manusia dan dilaporkan pada tahun 1990 kemudian digambarkan sebagai spesies baru pada tahun 1992. Penyebab utama kejadian bartonellosis pada manusia terutama disebabkan oleh kucing dan menyebabkan penyakit seperti; endokarditis, dan beberapa penyakit serius lainnya pada manusia.
Penyakit Pada Kucing

Bakteri Bartonella diketahui berasal dari kutu tubuh, baik itu kutu pada kucing atau kutu hewan lainnya. Para ilmuwan menduga bahwa kutu merupakan sumber infeksi dalam beberapa kasus bartonellosis pada manusia. Orang yang digigit oleh kutu dari kucing yang tidak diketahui status kesehatannya kemudian terpapar kucing (secara kebetulan kucing tersebut berpenyakit bartonella) maka manusia tersebut akan menderita bartonellosis. Namun perlu penelitian lebih lanjut untuk menetapkan peran kutu dalam penyebaran penyakit bartonellosis.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi beberapa spesies pembawa bakteri Bartonella, yaitu lalat pasir di Pegunungan Andes di Peru dan Ekuador. Vektor Bartonella lain adalah pada kutu dan ditemukan di seluruh dunia. Bakteri Bartonella telah ditemukan juga di domba di benua Eropa.

Gejala Penyakit Bartonellosis

Gejala Bartonellosis sering dijumpai dalam bentuk ringan, tetapi dalam kasus-kasus serius dapat mempengaruhi seluruh tubuh. Tanda-tanda awal penyakit bartonellosis adalah demam, kelelahan, sakit kepala, nafsu makan menurun/tidak nafsu makan, adanya ruam-ruam pada tubuh manusia. Gejala lain adalah kelenjar mengalami bengkak yang khas terutama di sekitar kepala, leher dan lengan. Ada juga penderita bartonellosis pada manusia yang mengalami gejala neurologis dan berjalan secara sistemik, penderita juga mengalami gastritis, nyeri perut bagian bawah, telapak tangan mengalami sakit, dan adanya nodul-nodul kecil di subkutan sepanjang ekstremitas. Kelenjar getah bening juga dapat membesar dan tenggorokan juga dapat terasa sakit.

Diagnosa

Diagnosa bartonella dapat dilakukan dengan uji Polymerase chain reaction (PCR) dan biopsi jaringan.

Pengobatan Bartonellosis

Pengobatan bartonellosi dapat dilakukan dengan mengunakan antibiotik jenis eritromisin dan doksisiklin. Eritromisin dan doksisiklin telah berhasil digunakan untuk penderita Bartonella, kemudian obat antibitik lain yang direkomendasikan adalah levofloxacin, dan untuk anak di bawah 18 tahun maka dianjurkan mengunakan antibiotik jenis azitromisin.

Demikian sekilas penyakit bartonellosis yang menular dari kucing ke manusia, semoga dapat bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

RESEP BAKMI ALA BAKMI GAJAHMADA (GM)

Cara Mengcopy Aplikasi Android

Kenapa Sebaiknya Kamu Jangan Nonton Bokep Rame-Rame