Cara Memilih Sapi Bibit / Bakalan Untuk Penggemukan

Cara Memilih Sapi Bibit Bakalan Penggemukan
Cara Memilih Sapi Bibit Bakalan
Sebagai peternak atau pengusaha sapi potong yang ingin berkecimpung dan sukses di penggemukan sapi, maka anda harus tahu cara memilih sapi bibit atau bakalan untuk penggemukan. Memilih sapi bakalan ini merupakan kunci utama dari keberhasilan usaha penggemukan sapi potong. Memang ada faktor lain selain bibit sapi, yaitu pakan sapi, sistem pemeliharaan dan kandang. Tapi menurut pengalaman yang pernah saya alami adalah penentu utama dari kesuksesan beternak sapi potong adalah teknik memilih bibit bakalan.

Saya akan mencoba bercerita pengalaman saya pada waktu tahun 2003 sampai dengan 2006, pada waktu itu saya beternak sapi jantan dengan jumlah 20 ekor untuk tujuan penggemukan selama 4-5 bulan (satu siklus). Selama periode tersebut saya mencoba berbagai makanan, mulai dari pakan konsentrat yang saya buat sendiri dengan kadar protein 10 %, kemudian saya tingkatkan ke 12 %, kemudian saya juga mencoba pakan buatan salah satu Perusahaan Feedloter terbesar di Lampung, saya juga pernah mencoba pakan kulit nanas, kulit singkong, onggok, ampas tahu, pakan yang di fermentasi dll...... semuanya sudah pernah saya coba. Tujuan saya waktu itu adalah ingin mengetahui bagaimana cara meningkatkan pertumbuhan berat badan sapi dengan waktu yang singkat. 

Saat itu setiap 2 minggu sekali 20 ekor sapi-sapi tersebut saya timbang kemudian saya catat. Memang pada waktu itu ukuran sapi, saat mulai digemukan tidak seragam berat badannya ada yang 300 kg, 320 kg, 350 kg, ada juga yang 570 kg ( BB nya bervariasi), kemudian jenis sapi yang saya gemukan saat itu ada beberapa jenis yaitu sapi limousin, simental, PO, dan Brahman. Sedangkan umur sapi saat itu minimal 18 bulan dan yang paling tua adalah 36 bulan.
Hasil dari menimbang sapi tersebut, didapat pertumbuhan berat badan sapi bervariasi yaitu di mulai dari 0,3 kg/ hr, 0,6 kg/ hr, 0,8 kg/hr, 0,9 kg/ hr, 1 kg/hr, ada juga yang 1,2 kg/hr. 
Kesimpulan saya setelah menganalisis dari hasil timbangan per ekor sapi tersebut adalah bahwa bentuk sapi, ras / jenis sapi dan umur sapi sangat erat dengan percepatan peningkatan bobot / berat badan sapi.
Bentuk sapi yang bagus untuk penggemukan menurut saya adalah sapi memiliki kulit yang tebal, tidak memiliki kulit yang tipis, memiliki bentuk kaki dan tulang yang besar terutama di persendian lutut, kuku sapi tidak ceper, tidak pincang, bentuk dahi lebar, nafsu makan bagus, tinggi sapi minimal 125 cm dan sapi itu dalam keadaan sehat. 

Sedangkan untuk jenis sapi yang terbagus adalah jenis sapi Limousin dan simental, karena dengan jenis makanan apapun pertumbuhan berat badannya berkisar 0,9-1 kg/hr. Sedangkan untuk jenis sapi PO (Peranakan Ongol) ada yang bagus yaitu 1,2 kg/hr, namun ada juga yang 0,3 kg/hr. Kemudian untuk umur yang paling bagus untuk penggemukan sapi adalah umur diatas 2 tahun. Karena untuk umur di bawah 2 tahun  pertumbuhan sapi lebih dominan di pembentukan tulang, sedangkan untuk umur diatas 2,5 tahun untuk pembentukan daging. 

Kemudian mengenai pakan sapi, yang terpenting adalah bagaimana pakan tersebut disukai oleh seluruh sapi-sapi tersebut. Karena ternyata setiap sapi memiliki nafsu makan yang berbeda-beda. Sehingga mengharuskan kita meramu dan memformulasikan pakan yang di sukai oleh sapi-sapi itu. Jika tidak, maka untuk sapi yang rewel nafsu makannya akan memiliki peningkatan berat badan yang sedikit. Sedangkan untuk sapi yang senang dan hoby atau bahasa jawanya adalah ndokoh makan, sapi akan cepat pertumbuhan peningkatan berat badannya.
Demikian sekilas cerita pengalaman kami tentang cara memilih sapi potong bibit / bakalan yang baik untuk pengemukan. Semoga ini bisa menjadi informasi bagi yang lain.

Comments

Popular posts from this blog

RESEP BAKMI ALA BAKMI GAJAHMADA (GM)

Cara Mengcopy Aplikasi Android

Kenapa Sebaiknya Kamu Jangan Nonton Bokep Rame-Rame