Penyakit Jembrana Pada Sapi Bali

Penyakit Jembrana merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bersifat fatal pada sapi Bali (Bos sondaicus). Gejala yang sering nampak pada penyakit hewan sapi bali ini adalah demam tinggi, adanya pembesaran kelenjar limfe dan diare yang kadang-kadang bercampur darah.
Penyakit Jembrana Pada Hewan Sapi
Penyakit Sapi Jembrana

Penyakit Pada Hewan ini sering disebut juga dengan penyakit Rama Dewa. Rama Dewa adalah sebuah desa di daerah Lampung, tepatnya berada di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah. Berdasarkan sejarah penyakit tersebut, pada tahun kira-kira 1980-an di Desa Rama Dewa telah terjadi wabah yang luar biasa yang menyerang jenis sapi Bali dan menimbulkan kematian pada sapi penderita. Sehingga jumlah populasi sapi Bali di daerah tersebut menurun drastis akibat kematian yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Gejala penyakit pada hewan tersebut hampir sama dengan penyakit jembrana di daerah Bali, sehingga penyakit tersebut disebut juga penyakit Rama Dewa.
Penyakit Jembrana ini disebabkan oleh retrovirus yang berukuran antara 90-150 nanometer, bersifat sangat fragil diluar tubuh induk semangnya.
Gejala klinis penyakit jembarana pada sapi Bali ini adalah sebagai berikut :
  1. Masa inkubasi penyakit Jembrana berlangsung antara 5-12 hari
  2. Sapi Bali yang menderita atau terinfeksi oleh penyakit Jembrana menunjukkan depresi yang luar biasa, nafsu makan sapi hilang atau menurun.
  3. Sapi penderita mengalami demam dengan suhu tubuh sampai 42oC dan berlangsung selama 5-7 hari.
  4. Sapi Bali penderita mengalami pembengkakan kelenjar limfe superficial seperti kelenjar limfe prescapularis, prefemoralis dan parotidea.
  5. Terdapat erosi pada pangkal lidah sapi bali penderita.
  6. Keluarnya leleran / cairan encer dari hidung sapi
  7. Sapi penderita juga mengalami hypersalivasi atau air liur berlebih.
  8. Terjadi lakrimasi dan konjungtivitis
  9. Pada saat sapi demam, kadang-kadang terjadi konstipasi / kembung kemudian diikuti dengan diare yang kadang-kadang bercampur darah.
  10. Sapi penderita juga akan mengalami "keringat darah" atau istilah lain blood sweating, akibat gigitan serangga penghisap darah. Biasanya keringat darah pada sapi ini terlihat pada daerah punggung, pinggang, perut dan kaki bagian bawah.
  11. Pada saat demam terjadi lekopenia (limfositopenia), anemia, trombositopenia, uremia dan juga terjadi penurunan plasma protein pada sapi penderita.
Kemudian pada pemeriksaan Patologi Anatomi ditemukan perubahan organ tubuh sapi bali penderita adalah sebagai berikut :
  1. Terjadi pembengkakan kelenjar limfe secara umum (limfadenopati secara umum)
  2. Perdarahan (petekie atau ekimose) hampir pada seluruh organ dalam.
  3. Didalam rongga perut atau dada sering ditemukan cairan sereous, kadang-kadang bercampur darah.
  4. Limpa sangat membesar, dapat sampai 4 kali dari ukuran normalnya, tepinya tumpul, warna coklat kehitaman, terdapat perdarahan dan rapuh.
Tingkat morbiditas penyakit jembrana ini sampai 60 % dengan mortalitas sekitar 10 %, tetapi tingkat kematiannya penderita (case fatality rate) cukup tinggi dapat mencapai 30 %. Kasus panyakit jembrana saat ini masih dijumpai di daerah Bali, Banyuwangi, Lampung, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Kalimantan.
Penularan penyakit hewan ini terjadi secara mekanis melalui suntikan atau penggunaan jarum yang tercemar atau melalui gigitan serangga penghisap darah.
Untuk mengetahui hewan karier (pernah menderita penyakit Jembrana) dapat dilakukan uji serologis (enzyme linked immunisorbent assay atau immunoblotting).
Untuk pengobatan penyakit jembarana secara khusus tidak ada, yang dapat dilakukan adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan multivitamin, ATP dan mencegah adanya infeksi sekunder oleh bakteri.
Sedangkan pencegahan untuk penyakit pada hewan ini adalah dengan mengisolasi ternak sapi yang sakit dan melakukan penyemprotan terhadap serangga penghisap darah. Disamping itu perlu adanya pengawasan lalulintas ternak dari daerah tertular ke daerah bebas penyakit Jembrana.
Untuk peneguhan diagnosa penyakit Jembrana ini dengan mengirimkan sample pemeriksaan laboratorium  berupa:
  • Untuk tujuan isolasi virus, perlu pengambilan darah dalam antikoagulan, jaringan limpa dalam media transpor.
  • Untuk keperluan uji serologis, dikirim serum darah sapi.
  • Untuk keperluan histopatologi dapat dikirim berupa otak, limpa, kelenjar limfe, paru-paru, dan organ lain yang mengalami perubahan. Semua organ itu di kirim dalam pengawet berupa formalin 10 %.
Demikian penyakit pada hewan sapi bali yaitu penyakit Jembrana, semoga dapat bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

RESEP BAKMI ALA BAKMI GAJAHMADA (GM)

Cara Mengcopy Aplikasi Android

Kenapa Sebaiknya Kamu Jangan Nonton Bokep Rame-Rame