Penyakit Anthrax Pada Hewan Yang Berbahaya

Anthrax merupakan salah satu penyakit hewan yang berbahaya bagi hewan maupun manusia. Penyakit Anthrax sering disebut juga sebagai Penyakit Radang Limpa. Penyebab penyakit ini adalah kuman Bacillus anthracis, dapat bersifat akut atau subakut. Penyakit ini bersifat zoonosis, dapat menyerang semua jenis hewan kecuali bangsa burung dan hewan berdarah dingin.
Kuman Bacillus anthracis ini berbentuk batang atau balok, yang lebih hebat lagi bahwa bakteri yang satu ini dapat membentuk spora bila berhubungan dengan udara dan dapat tahan hidup bertahun-tahun lamanya.
Penyakit anthrax ditemukan dibeberapa daerah/tempat di Indonesia, sehingga ini merupakan catatan penting bagi para dokter hewan dalam menjaga keamanan pangan asal hewan dari produk asal hewan yang bebas dari penyakit food borne zoonosis seperti anthrax ini. Keamanan pangan asal hewan dari penyakit berbahaya yang ditularkan dari hewan ke manusia melalui konsumsi pangan haruslah menjadi perhatian serius dari Pemerintah Indonesia dalam menciptakan ketentraman bathin mengkonsumsi produk hewan seperti sapi, kebau, kambing, domba maupun kelinci.
Penularan penyakit anthraks/anthrax ini dapat melalui alat pernafasan, kulit yang terluka, dan yang paling banyak terjadi adalah melalui pakan/minuman yang tercemar spora bacillus anthracis. Penularan juga dapat terjadi secara mekanis yaitu melalui serangga penghisap darah.
Umur hewan yang terserang penyakit ini adalah semua umur sangat rentan, baik tua maupun muda.

Gejala Klinis Penyakit Anthrax
Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penyakit anthrax adalah hewan (anjing, sapi, kerbau, domba, kucing, hewan lain) mengalami demam tinggi sampai 42 o C, hewan penderita mengalami depresi, menggigil, lesu dan malas bergerak, kematian terjadi sangat cepat, 1-2 hari sejak terjadinya infeksi. Pada hewan/ternak yang sudah mati memperlihatkan leleran darah berwarna kehitaman seperti tir dari lubang-lubang kumlah seperti mulut, hidung, anus atau vulva. 
Pada kuda sering terlihat kolik, edema pada daerah tenggorokan, leher, bahu dan skrotum.

Perubahan Patologi Anatomi
Penyakit anthraks ini jika di lihat dari perubahan anatomi, maka akan nampak perubahan seperti dibawah ini.
  • Adanya Edema pada organ parenkim
  • Darah berwarna merah kehitaman seperti tir.
  • Limpa membesar dan rapuh, sebab itu penyakit ini disebut juga penyakit radang limpa.
  • Perlu diingat bahwa hewan yang menderita anthrak/anthrax yang mati dilarang untuk dibedah bangkai/otopsi karena kuman anthrax akan dengan cepat membentuk spora bila berhubungan dengan udara luar dan bertahan hidup lama dialam terbuka serta akan menginfeksi hewan atau manusia di lingkungan tersebut.
Bagaimana Mendiagnosa Penyakit Anthraks/ Anthrax ?
Diagnosa penyakit antraks berdasarkan pada gejala klinis dan data epidemiologi serta dikukuhkan dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan di laboratorium dilakukan dengan mengisolasi bakteri Bacillus anthracis secara uji serologis dan pemeriksaan histopatologi.

Diagnosa Banding/Differnsial Diagnosa Anthrax
Penyakit yang mirip dengan penyakit anthrax adalah penyakit ngorok yang bersifat akut dan keracunan.

Pengobatan Penyakit Anthrax dapat dilakukan dengan cara pemberian serum kebal secara cepat mampu menolong proses kesembuhan.

Tindakan Pencegahan dan Pengendalian
Untuk melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit anthrax maka hal yang pelu dilakukan adalah vaksinasi anthrax secara rutin dan teratur, pengawasan yang ketat terhadap lalulintas ternak pada saat terjadinya kasus/wabah, atau dilakukan penutupan daerah dari lalulintas ternak.

Material Untuk Pemeriksaan Laboratorium
Bahan material untuk uji secara laboratorium penyakit anthrax ini dapat dilakukan dengan cara :
  1. Untuk isolasi kuman atau pengembangbiakan spora dapat dikirim spesimen : darah, bahan-bahan seperti tanah, kulit dan lain-lain yang dicurigai tercemar spora anthrax.
  2. Pengambilan spesimen harus betul-betul hati-hati dan dilakukan oleh aparat/petugas yang berwenang.
  3. Dilarang mengirim spesimen dari hewan yang dicurigai menderita ke BPPV Denpasar atau daerah yang bebas dari penyakit ini seperti Lampung dan sekitarnya.
Demikian sekilas tentang penyakit anthrax berikut cara mendiagnosa, pencegahan, pengendalian, penularan penyakit anthraks, spesimen laboratorium, cara mengirim sample dan pengobatannya. Semoga dapat bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

RESEP BAKMI ALA BAKMI GAJAHMADA (GM)

Cara Mengcopy Aplikasi Android

Kenapa Sebaiknya Kamu Jangan Nonton Bokep Rame-Rame