Cara Mudah Beternak Kelinci

Cara Mudah Beternak Kelinci | Penyakit Hewan. Cara beternak kelinci bagi pemula, mungkin terlihat susah. Namun jika sudah berkecimpung dan terjun langsung untuk berternak kelinci, maka itu sangat menyenangkan dan tentunya akan menghasilkan keuntungan. Selama ini produksi daging sebagai protein hewani didominasi oleh daging sapi, daging kerbau, daging kambing, daging ayam, dan daging domba. Sedangkan daging kelinci belum menjadi prioritas utama para peternak penghasil daging, namun jika kita melihat pangsa pasar konsumen daging kelinci juga cukup banyak dan menjanjikan. Saat ini sangat jarang menemukan makanan produk daging kelinci di setiap kota-kota di Indonesia. Jika kita bisa membuka produk makanan khas daging kelinci beserta olahannya maka di jamin akan mendatangkan keuntungan yang luar biasa. Hal ini disebabkan tidak ada pesaing yang cukup berarti.
Yang menjadi masalah dalam hal membuka usaha produk olahan kelinci adalah ketersediaan ternak kelinci itu sendiri. Ketersediaan atau suplai ternak kelinci di Indonesia masih sangat sedikit, nah berdasarkan itu semua, saya mengajak teman-teman untuk beternak kelinci agar daging kelinci bisa menjadi daging alternatif bagi konsumen pengkonsumsi daging.
gambar kelinci bagus
Sebagai langkah awal maka saya akan memberikan informasi tentang cara beternak kelinci yang baik dan mudah. Agar kelinci kita tidak mudah terserang penyakit yang akhirnya kelinci kita sakit dan mati.
Ada beberapa hal atau Teknik Dasar Beternak Kelinci yang harus diperhatikan jika kita memulai usaha beternak kelinci, yaitu :
A. PERAWATAN KELINCI
Perawatan kelinci terdiri dari;
  1. Membersihkan Kandang
  2. Membersihkan Kotak Melahirkan
  3. Membersihkan Tempat Makanan dan Minuman
  4. Menggunting Kuku
  5. Membersihkan Kelinci
 B. PAKAN KELINCI

Makanan bagi mahluk hidup merupakan hal yang paling utama, tak terkecuali kelinci. Pakan Kelinci bisa berasal dari rumput, biji-bijian ataupun dari umbi-umbian. Jenis makanan kelinci tersebut mempunyai kadar kandungan karbohidrat, protein, lemak, asam amino dan vitamin yang berbeda-beda. Jenis pakan, jumlah dan mutu makanan kelinci yang diberikan akan sangat menentukan tingkat pertumbuhan, kesehatan dan perkembangbiakannya.
Makanan kelinci yang baik dan dianjurkan adalah makanan yang terdiri dari sayur-sayuran hijau, biji-bijian, umbi-umbian, jerami dan konsentrat. Makanan kelinci yang bersumber dari tananman bisa berasal dari limbah sayuran seperti daun pepaya, daun singkong yang sudah dilayukan, daun kangkung, wortel, ampas tahu, daun talas dan lain-lain. Sayuran yang hendak dijadikan makanan kelinci sebaiknya dilayukan terlebih dahulu agar kadar serat kasar sayuran tersebut menjadi tinggi dan menghindari keracunan cyanida (terutama pada daun singkong), disamping itu pelayuan ini juga dapat memperkecil dan menghindari mencret atau diare pada kelinci akibat makanan tersebut. Jika kita memberikan makanan kelinci berupa sayuran, maka yang perlu diperhatikan adalah residu pestisida. Untuk itu sebelum di berikan untuk kelinci maka sayuran tersebut harus di cuci dahulu dengan air yang bersih dicampur dengan garam, agar pestisidanya larut dan hilang dari sayuran. Tips lain untuk menghindari pestisida yang ada disayuran adalah memilih sayuran yang daunnya dimakan ulat, itu menandakan bahwa tidak ada pestisdia di sayuran tersebut.
Jenis makanan lain untuk kelinci juga bisa berupa jerami atau rumput awetan yang telah dipotong-potong/di cacah dan bisa mengunakan tehnik silase. Pengawetan dengan silase pada rumput ataupun jerami berguna untuk mempertahankan dan mempertinggi kandungan nilai gizi untuk kelinci, disamping itu akan meningkatkan nafsu makan kelinci, sehingga kelinci menjadi baik produktifitasnya.
Kita juga bisa memberikan makanan penguat untuk kelinci berupa umbi-umbian dan konsentrat. Umbi-umbian bisa terdiri dari umbi jalar, mantang dan singkong. Sedangkan konsentrat bisa juga diberikan untuk kelinci untuk menambah protein, karbohidarat dan lemak. Sehingga nilai gizi untuk kelinci menjadi bertambah. Konsentrat ini bisa berupa konsentrat yang sudah jadi, berupa pelet ( buatan pabrik), atau bisa juga berupa buatan sendiri yang terdiri dari bekatul / dedak, bungkil kelapa, bungkil sawit, ampas tahu, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah atau gamplek.
Sedangkan untuk pola waktu pemberian pakan pada kelinci cukup 2 kali sehari saja yaitu pukul 7.00 pagi hari dan pukul 16.00 sore hari. Pada pagi hari pakan kelinci yang diberikan berupa konsentrat sebanyak 200 gr/ekor, sedangkan pada sore hari cukup diberikan rumput atau wortel secukupnya saja untuk menambah serat kasarnya.
Untuk induk yang sedang hamil diutamakan pemberian hijauan yang banyak dengan konsentrat secukupnya saja. Pemberian konsentrat yang terlalu banyak untuk induk kelinci yang hamil akan menyebabkan kegemukan dan bisa menyebabkan kesulitan melahirkan anaknya kelak.
Sedangkan untuk kebutuhan air minum harus ad libitum artinya tersedia sepanjang waktu dan harus dalam keadaan bersih.
Berikut ini adalah komposisi cara membuat  pelet sendiri untuk kelinci :
  1. Makanan Pelet Untuk Kelinci Masa Pertumbuhan
    • Jagung Giling 62,5 %
    • Bungkil Kedelai 15 %
    • Dedak Halus 20 %
    • Tepung Tulang 1 %
    • Garam 1,5 %
  2. Makanan Pelet Untuk Kelinci Penggemukan
    • Jagung Giling 42 %
    • Bungkil Kedelai 25 %
    • Dedak Halus 30 %
    • Tepung Tulang 1,5 %
    • Garam 1,5 %
  3. Makanan Pelet Untuk Induk Produktif
    • Jagung Giling 52 %
    • Bungkil Kedelai 12,5 %
    • Dedak Halus 22,5 %
    • Tepung Tulang 1,5 %
    • Garam 1,5 %
C. KANDANG KELINCI

Fungsi kandang untuk kelinci adalah sebagai tempat berlindung dan tempat berkembangbiak atau sarang. Kandang kelinci bisa terbuat dari bahan kayu, bambu, kawat, ataupun besi. Untuk kandang kawat dan besi lebih awet daripada kandang kayu atau bambu, hal ini disebabkan kelinci ini adalah hewan pengerat yang memiliki gigi di sepanjang usiannya. Sehingga kayu dan bambu bisa dijadikan sasaran gigi kelinci tersebut untuk mengerat. Namun jika kita telaten memperbaiki kandang tersebut, itu tidak jadi masalah. Yang terpenting untuk membuat kandang adalah ukuran kandang yang disesuaikan dengan isi jumlah kelinci dalam satu kandang, intensitas cahaya, suhu, ventilasi udara baik, tidak lembab, bersih, terbebas dari panas, angin dan hujan serta kandang rapat sehingga kelinci terbebas dari binatang lain seperti tikus, kucing dan anjing.
Kelinci termasuk hewan yang mudah sakit karena faktor lingkungan yang tidak mendukung, sehingga kita perlu membuatkan kandang untuk mengontrol pengaruh lingkungan terhadap kelinci kita. 

Ada beberapa hal yang harus diketahui tentang perkandangan kelinci yaitu :
  • Setiap seminggu sekali kandang perlu di bersihkan dengan desinfektan. Jika anda kesulitan mencari desinfektan maka air deterjen pun bisa digunakan untuk membersihkan kandang kelinci tersebut. 
  • Kandang kelinci harus terang pada malam hari.
  • Pada pagi hari, kandang kelinci harus terkena sinar matahari. Sebagaimana kita ketahui bahwa sinar matahari pagi sangat baik untuk kesehatan, termasuk kelinci.
  • Kandang harus tertutup rapat, agar kelinci terbebas dari hewan lain seperti tikus, kucing dan anjing.
  • Kandang harus selalu bersih dari sisa-sisa makanan dan kotoran. Kelinci juga butuh tempat tinggal yang nyaman, bersih dan sehat, sehingga kita harus rajin membersihkan kandang kelinci setiap hari agar kandang terbebas dari penyakit.
  • Pada malam hari, kandang kelinci tidak boleh terbuka yang menyebabkan kelinci terkena angin malam. Perlu diketahui bahwa walaupun kelinci tahan terhadap cuaca dingin, tubuh kelinci kurang tahan terhadap angin malam.  Jadi diusahakan kandang ditutup sedemikian rupa dengan menyisakan sedikit untuk ventilasi udara, sehingga angin malan tidak langsung mengenainya.
Ukuran Kandang Kelinci

Ukuran kandang kelinci harus disesuaikan dengan ukuran besar kecilnya kelinci dan jumlah kelinci dalam satu kandangnya. Tingkat kepadatan kandang kelinci yang tinggi/padat akan membuat kelinci stress karena didalam kandang yang padat kelinci akan berebut makanan, minum, udara dan biasanya pada kandang yang padat tingkat amonia tinggi dan akan menyebabkan gangguan pernafasan pada kelinci. Biasanya ukuran kandang kelinci yang kecil kita bisa mengunakan kandang 60 x 50 x 50 cm, sedangkan untuk kelinci yang besar mengunakan kandang berukuran 70 x 50 x 50 cm.
Dalam membuat kandang sebaiknya kita mengunakan kawat atau bambu. Hindari mengunakan triplek atau papan yang dapat menghalangi interaksi kelinci dengan lingkungan, karena hal ini akan membuat kelinci mudah stress.
jenis kandang kelinci

Perencanaan Sanitasi Kandang Kelinci

Sebelum kita membangun kandang maka perlu kiranya kita memikirkan tentang membangun sanitasi kandang yang baik. Dengan sanitasi kandang yang baik maka kemungkinan kelinci sakit menjadi kecil. Bukankan ada pepatah yang mengatakan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal ini berlaku juga untuk kelinci.
Perencanaan membangun kandang kelinci harus dipikirkan tentang kemana air dan kotoran akan mengalir, mudah dalam membersihkan kandang. Lantai kandang akan bagus jika di semen, namun jika urine atau air seni jatuh ke lantai semen tersebut akan menyebabkan bau yang menyengat dan menyebabkan kandang tidak nyaman. Untuk itu perlu dibuatkan talang yang terbuat dari potongan pipa paralon pada setiap kandang untuk mengalirkan air seni/urine ke bak penampungan.
Jika kita belum bisa membuat sanitasi yang baik, maka lebih baik kandang kelinci di tempatkan di atas tanah sehingga urine maupun kotoran dapat diserap dan dinetralisir oleh tanah dibawahnya.
Demikian cara mudah beternak kelinci bagi pemula, semoga bermanfaat.


Comments

Popular posts from this blog

RESEP BAKMI ALA BAKMI GAJAHMADA (GM)

Cara Mengcopy Aplikasi Android

Kenapa Sebaiknya Kamu Jangan Nonton Bokep Rame-Rame